04 Januari 2009

MANTEN PEGON KEBUDAYAAN SURABAYA YANG TERLUPAKAN

Walikota Surabaya, Bambang DH. Rabu (21/02) membuka acara Festival Manten Pegon, yang diadakan di Gedung Balai Pemuda Surabaya. Manten Pegon merupakan tradisi manten khas Surabaya.
Manten Pegon adalah manten yang memiliki ciri khas pada riasan dan busana pengantinnya yang menggunakan perpaduan busana Belanda, Tionghoa dan Arab. Gaya Manten Pegon menyerupai gaya Manten modifikasi tradisional dan modern. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan Manten Pegon di Surabaya ternyata masih kurang mendapat respon dan belum mendapat pengakuan dari masyarakat. Padahal tradisi Manten Pegon ini merupakan aset kebudayaan untuk mengangkat industri wisata budaya Kota Surabaya.
Untuk itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surabaya (DISPARTA) dan himpunan Ahli Rias Indonesia (HARI) Menggelar Festival Manten Pegon. Manten Pegon juga di jadikan sebagai Ujian Nasional (Unas) bagi Perias Manten di Indonesia, yang ingin kejenjang profesional dan mendapatkan pengakuan atau sertifikat secara nasional.
Kendala Manten Pegon tidak di minati masyarakat, karena saat ini penduduk kota Surabaya lebih banyak masyarakat pendatang dari pada masyarakat asli kota Surabaya dan juga pendudduk asli kota Surabaya cenderung berada di pinggiran kota dari pada di pusat kota.
Walikota Surabaya Bambang DH menyarankan busana Penganten Pegon diubah menggunakan sewek supaya bisa lebih di terima di masyarakat Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar